KETERGANTUNGAN PADA LISTRIK

Mati lampu, bikin repot semua orang. Apalagi dari pagi sampai sore. Sekalipun sudah diinformasikan pihak PLN namun tetap saja masyarakat mengeluh. Mengapa begitu ... ? Ya, karena masyarakat modern sangat beketergantungan dengan listrik. Dari mulai pompa air pake listrik. Kulkas, AC, Mesin cuci, Strika, lampu penerangan, Radio, televisi, sampai ngeces HP pake listrik. Gimana gak tergantung... Makanya, bila listrik padam sungguh semuanya bengong. Mau begini gak bisa. Mau begitu gak bisa. Kalau padam listriknya siang hari barangkali untuk penerangan gak masalah. Tapi kalau malam hari ? Kompor udah pake gas, minyak tanah udah minggir. Nyari minyak tanah susah, lagi pula mahal. Buat lampu tempel/dinding minyak tanahnya gak ada. Ya terpaksa gelap-gelapan. Pas kalo malam bulan purnama, nah itu baru asyik dan aneh pada sebagian anak-anak yang hidupnya dimanja dengan listrik. Mereka baru menikmati indahnya bulan purnama. Suatu pengalaman alamiah yang langka ditengah kehidupan kota yang sangat banyak diterangi oleh cahaya lampu. Sebuah generasi yang tidak akrab dengan alam, tapi akrab dengan teknologi. Begitu banyaknya aktifitas dan waktu yang menyita perhatian manusia kepada teknologi, termasuk kepada ketergantungan pada listrik secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi benar-benar telah memanjakan kita umat manusia. Bisa dibayangkan apabila pemadaman listrik berlangsung beberapa hari, maka bisa dipastikan mereka akan mandi dengan air aqua. Tapi mungkinkah ... Maka ketergantungan kita pada teknologi jangan sampai melepaskan ketergantungan kita kepada Sang Pencipta Allah SWT, yang telah mengajarkan iptek dan imtaq agar kita pandai bersyukur. Begitulah listrik, ibarat urat nadi peredaran darah kehidupan masyarakat yang tak boleh putus. Di Serang Banten, Selasa 25 Mei 2010 dari jam 09.00 sampai 17.00 masyarakat merasakan repotnya tanpa aliran listrik, menanti dan menunggu segera pulih normal kembali.

Komentar