#MATERI4#Perundingan Roem Royen, Pembentukan RIS hingga kembali ke NKRI

#MATERI 4# PERUNDINGAN ROEM ROYEN, PEMBENTUKAN RIS HINGGA KEMBALI KE NKRI

Perjanjian Roem-Roijen                                                                     Perjanjian Roem-Roijen (juga disebut Perjanjian Roem-Van Roijen) adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Maksud pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama. Perjanjian ini sangat alot sehingga memerlukan kehadiran Bung Hatta dari pengasingan di Bangka, juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta untuk mempertegas sikap Sri Sultan HB IX terhadap Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, di mana Sultan HamengkuBuwono IX mengatakan “Jogjakarta is de Republiek Indonesie” (Yogyakarta adalah Republik Indonesia)
Menteri Luar Negeri Belanda van Roijen (rekaman Desember 1948, sebelum berangkat ke New York dalam perjalanan dari negosiasi Resolusi 67 Dewan Keamanan PBB yang akan memaksa Belanda untuk mengakui kemerdekaan 
Indonesia).
Pada 6 Juli, Sukarno dan Hatta kembali dari pengasingan ke Yogyakarta, ibu kota sementara Republik Indonesia. Pada 13 Juli, kabinet Hatta mengesahkan perjanjian Roem-van Roijen dan Sjafruddin Prawiranegara yang menjabat presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari tanggal 22 Desember 1948 menyerahkan kembali mandatnya kepada Soekarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan PDRI pada tanggal 13 Juli 1949.
PERTANYAAN 1 : Mengapa Perjanjian ini sangat alot sehingga memerlukan kehadiran Bung Hatta dari pengasingan di Bangka, juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX ? Bagaimana menurut analisa kamu tentang perjanjian ini
Suasana Konferensi Permulaan Meja Bundar. Tampak: Prof. Dr. Supomo, Ali Sastroamidjojo, Mohammad Roem, Leimena, A.K. Pringgodigdo, Latuharhary, 14 April 1949
PERTANYAAN 2 : Mengapa harus ada Konferensi Inter-Indonesia dulu sebelum di gelar Konferensi Meja Bundar/KMB ? Jelaskan hasil konferensi-inter Indonesia dan KMB, dan apa hikmahnya buat indonesia ?
Berkas:Ronde Tafel Conferentie , slotzitting in Ridderzaal, duplikaat overzicht, Bestanddeelnr 903-6872.jpg
Pembentukan Republik Indonesia Serikat

Latar Belakang Terbentuknya RIS Pada tanggal 15 Juli 1946, Dr. H.J. van Mook memprakarsai penyelenggaraan konferensi di Malino, Sulawesi Selatan. Konferensi ini dihadiri oleh beberapa utusan daerah yang telah dikuasai Belanda. Konferensi Malino membahas pembentukan Negara-negara bagian dari suatu Negara federal. Berawal dari konferensi tersebut, Van Mook atas nama Negara Belanda mulai membentuk negara-negara boneka yang tujuannya adalah untuk mengepung dan memperlemah keberadaan Republik Indonesia. Dengan terbentuknya Negara-negara boneka, RI dan Negara-negara bagian akan dengan mudah diadu domba oleh Belanda. Hal ini merupakan perwujudan dari politik kolonial Belanda, yaitu devide et impera



PERTANYAAN 3 : Mengapa pembentukan RIS terkesan dipaksakan Belanda ? Sebutkan negara-negara bagiannya ! Permasalahan-permasalahan apa yang terjadi setelah terbentuknya RIS ?
Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan                           Wacana kembali ke dalam bentuk negara kesatuan dimulai oleh keinginan Negara Indonesia Timur (NIT), dan pemerintah Negara Sumatra Timur (NST), yang menyatakan keinginannya untuk bergabung kembali ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada 8 April 1950 diadakan konferensi segitiga antara RIS-NIT-NST. Akhirnya, tanggal 12 Mei 1950 Kedua negara bagian tersebut memberikan mandatnya kepada perdana menteri RIS, Mohammad Hatta, untuk mengadakan pembicaraan mengenai pembentukan negara kesatuan dengan pemerintah RI.
Panitia Republik Indonesia Serikat (RIS) dan RI merancang UU bersama dan menyelesaikan pembentukan Rancangan Undang-Undang tersebut selama 2 bulan dimana masing-masing dewan telah membahasnya. Kemudian para anggota parlemen dan senat Republik Indonesia Serikat (RIS) dan KNIP menerima dengan baik RUU tersebut. Pada tanggal 19 Mei 1950 masing-masing perwakilan dari Republik Indonesia Serikat (RIS) dan RI mengadakan kesepakatan dan persetuajuan dimana Republik Indonesia Serikat (RIS) diwakili oleh Mohammad Hatta dan RI diwakili oleh Abdul Halim. Hasil kesepakatan tersebut menyatakan bahwa Ibukota Negara Republik Indonesia harus dipindahkan ke Yogyakarta mengingat tidak amannya penjuru kota Jakarta karena telah diawasi ole pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Berikut proses terjadinya rancangan UU yang mulai terbentuk:
Pada tanggal 15 Agustus Rancangan Undang-Undang ditandatangani oleh presiden Soekarno dan resmi menjadi UUDS 1950 yang beRepublik Indonesia Serikat (RIS)ikan tentang konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang telah dirubah isinya agar sesuai dengan bentuk negara kesatuan. Bersamaan dengan itu kursi kedudukan kepresidenan diserahkan kembali kepda Ir.Soekarno.Setelah penandatangan serta penyerahan jabatan, UUDS 1945 mulai berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950 dan menandai Pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) secara resmi dan kembali ke sistem Demokrasi liberal Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PERTANYAAN 4 : Mengapa Negara RIS tidak berumur lama
? Beri alasan-alasan yang logis !



JAWABAN DIBUAT DALAM BENTUK GABUNGAN ANTARA TULISAN, LISAN/SUARA DAN TAYANGAN VIDEO BERLATAR INSTRUMEN LAGU INDONESIA TANAH AIR BETA DENGAN FILE MP4!

Komentar